Langsung ke konten utama

Nestapa di Tanah Palestina, Nestapa Dunia

Akhir - akhir ini konflik di Palestina semakin pelik dan parah. Masjid Al - Aqsa sudah ditutup dan terakhir beritanya ada bagian dinding masjid yang dihancurkan. Masyarakat harus melaksanakan shalat di luar masjid dengan penjagaan ketat dari tentara Israel yang bersenjata lengkap dan siap menembak mereka yang dianggap melawan kapan saja. Sedangkan di Gaza, sudah lebih dari 10 tahun Israel memlokade Gaza. Perekonomian lumpuh dan sulit sekali untuk memenuhi kebutuhan hidup warga Gaza. Bahkan, mereka hanya mendapatkan pasokan listrik 3 jam selama sehari, sisanya mereka habiskan hidup dalam kegelapan yang dihiasi dengan bom - bom berjatuhan.



Itu adalah gambaran singkat keadaan Palestina. Betapa mirisnya melihat di negara lain ada manusia - manusia yang amat susah bahkan untuk sekadar hidup dan melaksanakan ibadah. Bagi umat muslim sudah sangat jelas bersedih hati ketika ada umat muslim lain yang kesusahan karena kita adalah satu tubuh. Jika ada bagian tubuh lain yang sakit, maka satu tubuh akan merasakan sakitnya semua. Sudah jelas juga umat muslim wajib membantu semampu kita. Bisa dengan harta benda, tenaga atau pun doa. Allah berfirman dalam surah Muhammad ayat 7:

" Wahai orang - orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu."

Pasti kalian sering menemukan postingan - postingan tersebut di media sosial. Pertanyaannya sekarang apa masalah pelanggaran HAM di Palestina tersebut hanya masalah umat muslim? Bagaimana dengan umat agama lain, apa itu bukan urusan mereka?
Kalau kalian lihat postingan aku di instagram atau mungkin di medsos lainnya aku selalu menjelaskan masalah ini atas nama masalah dunia & pelanggaran HAM. Kenapa? Karena sebagian orang masih menganggap bahwa masalah ini hanya sebatas masalah umat muslim. Yuk coba kita berpikir logis. Sebagai manusia, apa kita tega melihat ada manusia lain yang tidak bersalah yang diambil hak hidupnya. Bersusah payah hanya untuk mempertahankan hidup. Penuh ketakutan hanya untuk menjalankan ibadahnya. Mungkin ada yang berpikir "itu kan ibadah mereka, bukan ibadahku, bukan urusanku". Tapi saya yakin semua manusia di indonesia pasti menjunjung tinggi kebebasan untuk beragama dan menjalankan ibadahnya. Kalau kalian tidak menjunjung tinggi dan menerapkan itu, berarti kalian bisa dianggap bukan warga negara Indonesia dan juga bukan warga negara dari negara - negara yang menyetujui Universal Declaration of Human Rights. Hak untuk hidup dan beragama adalah hak utama diantara hak asasi manusia yang jelas tertulis nyata di UDHR dan UUD 1945.

Jelas masalah ini adalah masalah dunia yang harus segera diselesaikan. Mungkin ada orang - orang yang berpikir bahwa itu balasan untuk muslim karena muslim itu 'teroris'. Ya, memang kebanyakan dari teroris yang melakukan teror - teror di beberapa negara adalah bergama muslim. Tapi apakah pantas sehingga menyebut 'muslim itu teroris'. Mereka hanyalah oknum dan hanya bagian sangat kecil saja dari muslim. Umat agama lain pun jelas ada yang melakukan kejahatan dan tindak kriminal lainnya. Di Islam dan saya yakin di agama lain pasti juga mengajarkan bahwa menghabisi nyawa orang yang tidak bersalah adalah suatu perbuatan yang tidak benar. Sekarang jika ada umat agama lain yang membunuh orang lain apa pantas kita menyebut umat agama itu sebagai pembunuh? Jelas tidak, sekali lagi mereka hanyalah oknum. Jika ada yang bersalah salahkan perbuatan orangnya bukan agamanya.

Untuk para teroris yang memang terbukti telah menghilangkan nyawa orang lain silakan saja ditindaklanjuti sesuai hukum yang berlaku. Asalkan jangan salah tangkap saja ya. Sekarang sepertinya mudah sekali menyebut orang teroris.  Orang bercadar, berhijab, mengikuti pengajian eh langsung dianggap "wah garis keras, teroris tuh." Hai. bisakah kalian memberi asupan positif untuk pikiran kalian. Orang - orang itu, termasuk saya hanya menjalankan ibadahnya saja. Sama seperti saat umat lain menjalankan ibadah, ya sudah silakan saja. Selama tidak saling menganggu kenapa tidak.

Akhir kata, saya cuma ingin warga Indonesia dan dunia bersatu untuk suatu kebenaran. Isi dunia ini memang terlalu beragam. Itulah tantangan untuk hidup. Akankah hal itu menjadi suatu ancaman atau kekuatan untuk kita. Mari rangkul keberagaman itu menjadi suatu kesatuan yang indah. Ciptakan dunia yang damai dan nyaman untuk tempat tinggal kita.
#SaveWorldSavePalestine

source pictures : google

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita diterima Snmptn Psikologi Unpad & Alih Prodi Karena Buta Warna

Halo guys.. Langsung aja deh aku mulai cerita tentang SNMPTN kemarin karena beberapa adik kelas pada penasaran :) Keinginanku mau masuk psikologi unpad itu sebenernya udah dari kelas 10 sih. Tapi awalnya ragu karena kalau diliat dari statiska penerimaan mahasiswa, UNPAD itu sangat mengutamakan JABAR. Faktanya benar, angkatanku yang keterima di FAPSI lewat SNMPTN dari 64 orang yang dari luar jabar dan dki cuma dikit banget. Jadi, bisa bayangkan kan gimana persaingannya buat anak yang luar jabar. So, dipertimbangkan lagi :) Selama aku sekolah 3 tahun di SMA, alhamdulillah aku udah puas eksplor minat bakat aku, jadi pas nentuin jurusan SNMPTN aku gak bingung lagi.  Waktu kelas 10 aku ikut tim lomba 4 pilar. 4 pilar itu lomba tentang dasar negara dan UUD, pokoknya PKN bangetlah hehe :). Walaupun aku anak ipa aku terasa tertarik banget di sini, makanya aku ikut.  Waktu kelas 11, aku resign dari tim lomba 4 pilar dan fokus ke KIR (kelompok ilmiah remaja) karena aku ...

Puisi : Pesona Tak Bertepi

Pesona Tak Bertepi Karya : dr. Nadjibah yahya Dikutip dari Persembahan 80 tahun tentang Habibie Ketika kau ungkap pesona ilmu haqiqi Kajianmu tak seaksara pun tanpa nilai Sel otak menemukan nutrisi untuk bersinergi  Hasil padu sari pati iman, otak, dan nurani Ilmumu memang hanya setetes dari ilmu ilahi Tapi yang setetes mampu mengaliri telaga tak bertepi Ketika kau tebar pesona khazanah karya Desing pesawatmu mengundang kekaguman semesta Gagah perkasa menembus cakrawala Megah kapal selammu memanggil kebanggaan dunia Kau pun bertakhta di udara dan samudra Menjadi amunisi anak bangsa untuk terus mencipta Menghadirkan selaksa mimpi jadi nyata Mengangkat martabat bangsa yang jaya Ketika kau lantunkan pesona cinta Kekaguman seluruh hati berdentang dengan lantang Kau mengunci rapi sebuah sukma Sang sukma pun mengunci semua jendela di jiwa Bersama merajut kasih, mengharapkan waktu tak akan sirna Tapi Sang Maha Pencipta lebih mencinta ...