Halo semuanya... hari ini aku mau mulai ngeblog lagi, alasannya sih untuk mengisi waktu karena sekarang aku seorang "pengangguran terhomat". Semua anak taun terakhir di sekolah mesti ngerasain dimana setelah UN, udah gak ada kerjaan tapi statusnya masih seorang pelajar di sekolah itu (walaupun akan segera berakhir,hiks).
Kali ini aku mau cerita dulu tentang pesan pesan yang tertimbun di HP dalam beberapa hari ini (re:pasca snmptn). Mulai dari pesan - pesan dengan bahasa yang sangat sopan kayak "IW selamat ya.. doakan aku diterima di PTN X ya" sampe pesan - pesan yang menyentuh sekali "leh selamat yo, ojo lali dongakke aku ; IW ku sayang bgt ma qamu, sini peluk :*(btw in dari cewek).
Dan semua pesan pesan itu pasti aku bales dengan "alhamdulillah.. makasih ya.. semoga diberi yang terbaik, semoga jadi orang sukses dan bermanfaat."
Kenapa sih aku bales "semoga diberi yang terbaik"
Gini guys ceritanya...
Selama idup dari kecil, aku tipe orang yang hidupnya gak terlalu ter-planning. Aku cuma berusaha semaksimal dan terbaik buat hal hal yang ada di hadapanku sekarang. Bagiku hidup itu gak ada yang "harusnya begini". Aku tau sih, emang kadang gak baik caraku ini, ya tapi gimana lagi, balik lagi ke kepribadian manusia masing - masing, dan emang aku tipe orang yang 'fleksibel'.
Jadi, buat semua kejadian yang ada, biasanya aku selalu mikir gini " ya udahlah ya, yang penting kan aku udah berusaha maksimal , udah berdoa, ya jalanin aja hasilnya." Jarang banget tuh aku mikir, "coba deh kalo aku kemarin gak kayak gitu, mesti hasilnya ga gini". Ya balik lagi karna aku udh ngerasa usaha sesuai kemampuan dan untuk hasil itu bukan hak aku buat menentukan.
Aku inget banget kejadian kelas 3, waktu itu aku dapet nilai 0 matematika gara - gara gak paham soal pembagian. It's my first zero score. Aku pulang ke rumah terus bilang ke ibu. Ibuku cuma tanya kenapa, terus aku cerita kalo emang belum paham. Dengan santainya ibuku cuma bilang "ya udah nanti belajar lagi." Inilah suasana keluargaku, yang buat aku sering worryless .
Balik ke pertanyaan di atas, setiap aku berdoa aku biasanya cuma bilang ke Allah kalau aku punya keinginan atau rencana ini, ini, dan ini. Tapi, semua itu ketentuan Allah. Aku berharap dibimbing selalu di jalan-Nya. Karna aku sendiri gak tau apa dengan berhasilnya rencana rencanaku itu apa itu akan mengantarkan aku ke tujuan yang paling baik yang bakal buat aku jadi orang yang lebih baik?
Yang terpenting aku berharap supaya Allah menyiapkan hatiku. Sebenernya aku gak pernah takut, aku dikasih kondisi apa pun sama Allah asal hati aku siap.
Kita sering liat orang yang mungkin punya banyak harta tapi dengan hartanya dia malah jadi sombong, menggunakan hartanya buat nyurangin orang lain. Atau mungkin kita pernah liat orang yang genius banget, sampe semua hal di dunia ini dipertanyakan, dan endingnya dia atheis.
See.. menurutku di sini, hati dia belum siap nerima rezeki yang Allah kasih, alih - alih rezekinya malah buat dia jadi lebih buruk dari sebelumnya.
Dan sampe saat ini, aku merasa sangat bersyukur dengan semua keadaanku, walaupun kadang di awal, Allah ngasih sesuatu yang tak terduga, tapi semuanya berakhir dengan ending yang lebih baik dari yang mau.
That's why aku selalu berharap semoga semuanya diberi yang terbaik saja, gak harus di tempat X, tapi it will lead you to the beautiful place.
Yang kedua, kenapa aku bilang semoga jadi orang yang bermanfaat?
Karna apa pun pekerjaan kita nanti, semoga itu dapat kita pertanggung jawabkan di akhirat, dan memberi banyak pahala, bukan dosa.
Menurut aku, doa ini lebih luas daripada sekadar bilang "semoga lo jadi teknokrat atau ahli IT".
Orang yang terbaik di dunia ini, yang ilmunya bermanfaat bagi orang lain, hadits berkata demikian.
"Bukan seberapa banyak ilmu yang kamu kuasai, tetapi seberapa bermanfaat ilmu yang kamu kuasai"
Btw, kembali lagi ke pribadi masing - masing, this is just my opinion.
Aku sudahi dulu tulisanku kali ini, kalian bisa share opini - opini kalian dikomen dan tulis web blog kalian. InsyaAllah, i'll visit yours later.
Semangat terus pejuang - pejuang SBMPTN, i hope the best for you :)
Kali ini aku mau cerita dulu tentang pesan pesan yang tertimbun di HP dalam beberapa hari ini (re:pasca snmptn). Mulai dari pesan - pesan dengan bahasa yang sangat sopan kayak "IW selamat ya.. doakan aku diterima di PTN X ya" sampe pesan - pesan yang menyentuh sekali "leh selamat yo, ojo lali dongakke aku ; IW ku sayang bgt ma qamu, sini peluk :*(btw in dari cewek).
Dan semua pesan pesan itu pasti aku bales dengan "alhamdulillah.. makasih ya.. semoga diberi yang terbaik, semoga jadi orang sukses dan bermanfaat."
Kenapa sih aku bales "semoga diberi yang terbaik"
Gini guys ceritanya...
Selama idup dari kecil, aku tipe orang yang hidupnya gak terlalu ter-planning. Aku cuma berusaha semaksimal dan terbaik buat hal hal yang ada di hadapanku sekarang. Bagiku hidup itu gak ada yang "harusnya begini". Aku tau sih, emang kadang gak baik caraku ini, ya tapi gimana lagi, balik lagi ke kepribadian manusia masing - masing, dan emang aku tipe orang yang 'fleksibel'.
Jadi, buat semua kejadian yang ada, biasanya aku selalu mikir gini " ya udahlah ya, yang penting kan aku udah berusaha maksimal , udah berdoa, ya jalanin aja hasilnya." Jarang banget tuh aku mikir, "coba deh kalo aku kemarin gak kayak gitu, mesti hasilnya ga gini". Ya balik lagi karna aku udh ngerasa usaha sesuai kemampuan dan untuk hasil itu bukan hak aku buat menentukan.
Aku inget banget kejadian kelas 3, waktu itu aku dapet nilai 0 matematika gara - gara gak paham soal pembagian. It's my first zero score. Aku pulang ke rumah terus bilang ke ibu. Ibuku cuma tanya kenapa, terus aku cerita kalo emang belum paham. Dengan santainya ibuku cuma bilang "ya udah nanti belajar lagi." Inilah suasana keluargaku, yang buat aku sering worryless .
Balik ke pertanyaan di atas, setiap aku berdoa aku biasanya cuma bilang ke Allah kalau aku punya keinginan atau rencana ini, ini, dan ini. Tapi, semua itu ketentuan Allah. Aku berharap dibimbing selalu di jalan-Nya. Karna aku sendiri gak tau apa dengan berhasilnya rencana rencanaku itu apa itu akan mengantarkan aku ke tujuan yang paling baik yang bakal buat aku jadi orang yang lebih baik?
Yang terpenting aku berharap supaya Allah menyiapkan hatiku. Sebenernya aku gak pernah takut, aku dikasih kondisi apa pun sama Allah asal hati aku siap.
Kita sering liat orang yang mungkin punya banyak harta tapi dengan hartanya dia malah jadi sombong, menggunakan hartanya buat nyurangin orang lain. Atau mungkin kita pernah liat orang yang genius banget, sampe semua hal di dunia ini dipertanyakan, dan endingnya dia atheis.
See.. menurutku di sini, hati dia belum siap nerima rezeki yang Allah kasih, alih - alih rezekinya malah buat dia jadi lebih buruk dari sebelumnya.
Dan sampe saat ini, aku merasa sangat bersyukur dengan semua keadaanku, walaupun kadang di awal, Allah ngasih sesuatu yang tak terduga, tapi semuanya berakhir dengan ending yang lebih baik dari yang mau.
That's why aku selalu berharap semoga semuanya diberi yang terbaik saja, gak harus di tempat X, tapi it will lead you to the beautiful place.
Yang kedua, kenapa aku bilang semoga jadi orang yang bermanfaat?
Karna apa pun pekerjaan kita nanti, semoga itu dapat kita pertanggung jawabkan di akhirat, dan memberi banyak pahala, bukan dosa.
Menurut aku, doa ini lebih luas daripada sekadar bilang "semoga lo jadi teknokrat atau ahli IT".
Orang yang terbaik di dunia ini, yang ilmunya bermanfaat bagi orang lain, hadits berkata demikian.
"Bukan seberapa banyak ilmu yang kamu kuasai, tetapi seberapa bermanfaat ilmu yang kamu kuasai"
Btw, kembali lagi ke pribadi masing - masing, this is just my opinion.
Aku sudahi dulu tulisanku kali ini, kalian bisa share opini - opini kalian dikomen dan tulis web blog kalian. InsyaAllah, i'll visit yours later.
Semangat terus pejuang - pejuang SBMPTN, i hope the best for you :)
Komentar
Posting Komentar