Langsung ke konten utama

My Favorite Designer Dian Pelangi

Hello guys.... Kali ini aku akan berbagi sedikit cerita tentang dia pelangi. She is my favorite designer. Bagiku dia perempuan yang hebat, dia memperkenalkan design - design baju karyanya yang sangat bagus. Dia berhasil membuat banyak orang tertarik untuk berhijab, ok this is profile of dian pelangi..
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZ__SGwHPW8kAVdxw7bCLR1A_oUklfyYYz7bhMyf6HuJA8_1lWS82s8y5pCYczIP2p1LJLlqfi4nylMeZzZLSQKzDdISngF2_r9XS0vXGBnCtBxCUvZFbI1PXHb016Z5L3Rbk3nSUGR-M/s1600/6240501713_4384ec5f1e_z.jpg
Nama Lengkap : Dian Wahyu Utami
Nama Panggilan : Dian Pelangi
Tempat Lahir : Palembang
Tanggal Lahir : 14 januari 1991
Pendidikan : 
- TK Ikal Dolog, Palembag
- SD/MI 2 Palembang
- SMP Insan Kamil, Ponpes Al-Ihya Bogor
- SMK Negeri 1 Pekalongan

Lulus dari Ecole Superieure des Arts et Techniques de la Mode, Jakarta pada tahun 2009, Ia mengambil kursus Bahasa Arab pada tahun 2010 di Lessanul Arab, Kairo, Mesir. Dian juga termasuk dalam anggota Pengusaha Mode (APPMI) termuda ini menjadi designer di Gallery Dian Pelangi sejak tahun 2008.

Seorang designer yang mampu menunjukkan pada dunia bahwa busana muslim dapat menjadi icon fashion yang mendunia. Karyanya sudah dipamerkan dibeberapa kota di Dunia seperti Kuala Lumpur, Singapura, Kairo, Pakistan, Amman, Praha, Budapest, London, Melbourne, Thailand dan beberapa kota besar di Indonesia.


Nah selanjutnya berikut ini sekilas tentang perjalanan dian pelangi dalam meniti karirnya menjadi desaigner,,

SEBAGAI perancang busana, nama Dian Pelangi tengah berkibar.
Karyanya tak hanya mendapat apresiasi di dalam negeri, tapi juga luar negeri. Apa jurus Dian dalam merancang busana muslim?
 
Suatu ketika, Dian Wahyu Utami (21) menyimpan resah. Dian yang sedari kelas 5 SD mengenakan jilbab, khawatir dengan pandangan yang menganggap jilbab atau hijab kuno. Dalam hatinya terpatri obsesi, kelak akan mengubah pandangan itu. Dian memulai ketika menjadi desainer junior pada Jakarta Fashion Week 2009. Melalui lini Dian Pelangi, ia memperkenalkan rancangan pakaian muslimah yang stylish dan trendi. Di ajang itu, banyak pasang mata tertuju pada kreasinya. Dian menyebut, JFW momentum yang paling menentukan dalam kariernya sebagai desainer.

Tiga tahun sesudah itu, Dian menghabiskan waktu berkeliling ke banyak negara, untuk memamerkan rancangan terbaru. Di negara-negara yang disinggahi --termasuk dalam International Fair of the Muslim World di Le Bourget, Paris, Prancis Desember lalu -- karya wanita berzodiak Capricorn ini laris manis! Si perancang muda ini juga bertabur prestasi, tembus 25 besar Swarovski Crystallized Contest dan 10 besar Lomba Rancang Busana Muslim Fashion Show di acara Moslem Fashion and Gala Dinner di Melbourne, Australia.

Dunia tata busana sudah diakrabi Dian sejak kecil. Dian, yang lahir di Palembang, 14 Januari 1991, anak pengusaha tekstil. Suatu ketika, si ayah pindah ke Pekalongan untuk membuka pabrik tekstil. Di Kota Batik itulah jiwa seni Dian lahir. Termasuk ketika orangtua memasukkan ke SMKN 1 Jurusan Tata Busana.

Awalnya Dian malu. Namun orangtua memiliki pertimbangan. Kedua orangtua sering memerhatikan Dian menggambar desain baju. Bakat alami itulah yang berusaha ia asah di bangku sekolah. Lulus sekolah, giliran orangtua yang memberi tantangan supaya Dian mengurusi butik muslim milik ibunya, Dian Pelangi. Padahal, waktu itu usia Dian baru 16 tahun.
Tantangan itu dijawabnya. Sekaligus ajang pembuktian, hijab tidaklah membosankan. “Di mata saya, busana muslim itu bukan didesain, tapi di-style,” tutur Dian. Sembari mengurusi butik, Dian melanjutkan pendidikan di sekolah mode ESMOD, Jakarta.

Tahun 2009 menjadi milik Dian setelah beberapa karyanya mendapat apresiasi di Jakarta Fashion Week. “Dampak JFW bagus sekali. Waktu itu saya bikin celana harem, coat, kardigan, dan lainnya. Dan dianggap trendi. Tapi saya juga ingin menunjukkan jati diri Indonesia lewat motif tie dye atau jumputan, salah satunya. Yang biasa saya pakai motif jumputan dari Palembang, meski dari Kalimantan juga ada. Saya pakai pengrajin sendiri untuk membuatnya,” kenang Dian.

Kreativitas ini diganjar masyarakat dengan banyaknya permintaan baju di butik Dian Pelangi. Kini, Dian memiliki beberapa lini, Dian Pelangi untuk kelas eksklusif, dengan harga Rp 800 ribu hingga 5 juta; DP by Dian dengan konsep lebih kasual dan harga yang terjangkau; Dian Pelangi Kids untuk anak-anak; dan Dian Pelangi Bridal yang khusus merancang busana pengantin.

JFW juga membuat Dian banjir undangan memamerkan karya di mancanegara. Sebelum terbang ke luar negeri, Dian selalu melakukan survei kecil-kecilan untuk mengetahui budaya dan tren yang sedang berkembang di negara yang dituju. Dengan mengikuti perkembangan budaya inilah, karya Dian diterima masyarakat dunia. “Di Dubai, rancangan saya sold out. Saya membawa batik warna hitam, dengan bling-bling pakai kristal Swarovski, sesuai selera mereka. Sebelum berangkat, saya pernah diberi tahu perancang yang lebih senior, jangan bawa banyak karena mereka enggak menyukai rancangan kami. Tapi saya mencoba mencari tahu selera konsumen di sana dan alhamdulillah berhasil,” kenang Dian.

“Saya ingin membuat rancangan yang multifungsi. Misalnya, celana harem bisa jadi rok dan jumpsuit atau kardigan yang bisa dimodifikasi hingga 15 model. Saya juga ingin, tanpa labelnya terlihat pun, orang tahu itu rancangan saya. Warna-warna shocking saya pakai untuk kerudung. Untuk baju, colorful. Tapi untuk usia dewasa, tidak terlalu berwarna-warni tapi saya sering menambahkan payet,” dia menggambarkan garis rancangannya.

Di luar negeri, tak hanya wanita Muslim yang kagum dengan karya Dian. Yang  non-Muslim pun memberikan apresiasi tinggi kepada wanita penyuka lagu-lagu Melayu ini. Karya Dian diakui bisa diaplikasikan untuk segala kalangan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerita diterima Snmptn Psikologi Unpad & Alih Prodi Karena Buta Warna

Halo guys.. Langsung aja deh aku mulai cerita tentang SNMPTN kemarin karena beberapa adik kelas pada penasaran :) Keinginanku mau masuk psikologi unpad itu sebenernya udah dari kelas 10 sih. Tapi awalnya ragu karena kalau diliat dari statiska penerimaan mahasiswa, UNPAD itu sangat mengutamakan JABAR. Faktanya benar, angkatanku yang keterima di FAPSI lewat SNMPTN dari 64 orang yang dari luar jabar dan dki cuma dikit banget. Jadi, bisa bayangkan kan gimana persaingannya buat anak yang luar jabar. So, dipertimbangkan lagi :) Selama aku sekolah 3 tahun di SMA, alhamdulillah aku udah puas eksplor minat bakat aku, jadi pas nentuin jurusan SNMPTN aku gak bingung lagi.  Waktu kelas 10 aku ikut tim lomba 4 pilar. 4 pilar itu lomba tentang dasar negara dan UUD, pokoknya PKN bangetlah hehe :). Walaupun aku anak ipa aku terasa tertarik banget di sini, makanya aku ikut.  Waktu kelas 11, aku resign dari tim lomba 4 pilar dan fokus ke KIR (kelompok ilmiah remaja) karena aku ...

Puisi : Pesona Tak Bertepi

Pesona Tak Bertepi Karya : dr. Nadjibah yahya Dikutip dari Persembahan 80 tahun tentang Habibie Ketika kau ungkap pesona ilmu haqiqi Kajianmu tak seaksara pun tanpa nilai Sel otak menemukan nutrisi untuk bersinergi  Hasil padu sari pati iman, otak, dan nurani Ilmumu memang hanya setetes dari ilmu ilahi Tapi yang setetes mampu mengaliri telaga tak bertepi Ketika kau tebar pesona khazanah karya Desing pesawatmu mengundang kekaguman semesta Gagah perkasa menembus cakrawala Megah kapal selammu memanggil kebanggaan dunia Kau pun bertakhta di udara dan samudra Menjadi amunisi anak bangsa untuk terus mencipta Menghadirkan selaksa mimpi jadi nyata Mengangkat martabat bangsa yang jaya Ketika kau lantunkan pesona cinta Kekaguman seluruh hati berdentang dengan lantang Kau mengunci rapi sebuah sukma Sang sukma pun mengunci semua jendela di jiwa Bersama merajut kasih, mengharapkan waktu tak akan sirna Tapi Sang Maha Pencipta lebih mencinta ...

Nestapa di Tanah Palestina, Nestapa Dunia

Akhir - akhir ini konflik di Palestina semakin pelik dan parah. Masjid Al - Aqsa sudah ditutup dan terakhir beritanya ada bagian dinding masjid yang dihancurkan. Masyarakat harus melaksanakan shalat di luar masjid dengan penjagaan ketat dari tentara Israel yang bersenjata lengkap dan siap menembak mereka yang dianggap melawan kapan saja. Sedangkan di Gaza, sudah lebih dari 10 tahun Israel memlokade Gaza. Perekonomian lumpuh dan sulit sekali untuk memenuhi kebutuhan hidup warga Gaza. Bahkan, mereka hanya mendapatkan pasokan listrik 3 jam selama sehari, sisanya mereka habiskan hidup dalam kegelapan yang dihiasi dengan bom - bom berjatuhan. Itu adalah gambaran singkat keadaan Palestina. Betapa mirisnya melihat di negara lain ada manusia - manusia yang amat susah bahkan untuk sekadar hidup dan melaksanakan ibadah. Bagi umat muslim sudah sangat jelas bersedih hati ketika ada umat muslim lain yang kesusahan karena kita adalah satu tubuh. Jika ada bagian tubuh lain yang sakit, maka sat...